6/recent/ticker-posts

Fase Kehidupan

Fase Kehidupan
Oleh: Mareta Naza Yuana Dewi

Angin berhembus ringan, malam masih sama seperti biasanya.
Dingin...
Dan sepi...

Kini aku tak lagi menceritakan hari-hari penuh warna, karena warna yang amat kusukai,
sirna.
Warna-warna indah itu kini seolah lenyap, dan si pemilik warna juga tak lagi bisa 
kujumpai.

Meski demikian, semesta tetap 
berjalan seperti semestinya. 
Bintang-bintang masih bersinar 
terang, bersama dengan bulan.
Sedang aku?
Sendirian.

Dengan malam yang gelap, 
kutatap hamparan langit.
Kini, kamu bersama bintang-bintang itu?

Sepersekian menit kemudian aku 
tersadar...
Pipiku basah, tenggorokanku seperti tercekat.
Menyadari bahwa fase kehidupan paling menyakitkan adalah kehilangan.
Kini, hanya rindu yang menggantikanmu... 
menemani hari-hariku yang tak lagi hangat.

Posting Komentar

0 Komentar