6/recent/ticker-posts

Mawar Gugur




Mawar Gugur

Oleh: Enggar R. Asnawi

Siapa yang bisa menebak hati manusia?

Bahkan disaat sudah mulai berada di titik.

Titik tiada istimewa, titik semua sama, titik kukesampingkan rasa.

.

Kata yang seharusnya berbunyi "kecewa" justru terbaca "kasihan".

Mawar indah itu sekarang justru lebih mirip bunga ketul.

Ia seharusnya indah karena langka,

malah ingin terlihat biasa tanpa kata istimewa.

.

Muntab semuntab-muntabnya.

Bukan karena kecewa.

Tapi lebih nurani hati yang kasihan.

Melihat mawar yang mahkotanya mulai berguguran.

Posting Komentar

0 Komentar