6/recent/ticker-posts

Siapa yang Maha? Yang Maha Sebenarnya


Siapa yang Maha? Yang Maha Sebenarnya
Oleh: M. Azka Ulin Nuha

Asma-asma yang terpaku dalam raga,
bengkak bercorak dalam makna kata.
Tersohor mencumbu dialektika,
tertanamlah diksi maha-maha:

“Mahasiswa.”
Siapa? Mengapa maha? Maha-siswa.
Maha nan digadang-gadang,
bersorak mahaparana peran, katanya...

Ia memang salah satunya,
namun tak kan satu-satunya.
Maha tani, maha kerja,
maha santri dan maha-maha lainnya.

Apakah tak maha?

Tak usah rasa iri, tak usah unggul diri.
Jikalau bersatu laksana puzzle tersaturasi,
seirama semanusia: “Majarma,”
maju belajar bersama.

Aku... katanya mahasiswa.
Stempel maha disingkletku dilema hama,
sekarung dilema ditindih mahamen-maha.

Manusia akan mati,
maha hanyalah diksi.
Lantaran yang Maha,
adalah Maha yang sebenarnya: Yang Maha.

Posting Komentar

0 Komentar