6/recent/ticker-posts

Jejak Menuju Mimpi


Jejak Menuju Mimpi
Oleh: Ais Sholihah

Pijakan demi pijakan terlewatkan,
Mimpi-mimpi yang sempat tenggelam, kini perlahan terbang mengudara.
Seakan-akan tak lagi ada harapan,
Jalan ini memang tak selalu terang—
Namun cahaya terus berdatangan.

Kukira itu sekadar kebetulan?
Ternyata doa ibuku yang tak pernah putus didengar Tuhan.

Demi masa yang kini telah jadi abu,
Aku rela bertarung demi mimpi yang kupeluk satu-satu.
Proses ini panjang—dan langkah tak harus seribu.
Diajak berlayar pun aku masih mampu,

Bak insan cendekia yang terbang tinggi menembus cakrawala,
Demi masa depan yang menanti, bercahaya di sana.

Indah—sungguh indah.
Seratus kata demi kata, seribu bait demi bait,
Berjuta syair pun tak cukup mengungkapkan satu hal yang pasti:
Puisiku ini tak akan pernah terlahir...
Tanpa hadirmu,
Wahai sang penginspirasi di tiap langkah kecilku.

Diajak berlayar pun aku masih mampu,
Bak Insan Cendekia yang Terbang Megudara di Atas Cakrawala,
Demi masa depan yang indah di sana.

Indah, sungguh indah.Seratus kata demi kata, seribu bait demi bait,
Berjuta syair demi syair tak akan pernah bisa kutorehkan di puisiku ini tanpa kehadiranmu,
Wahai sang penginspirasi di setiap langkah kecilku.

Posting Komentar

0 Komentar