6/recent/ticker-posts

Kisah Anak


KASIH ANAK
Rahma Alia Nurhidayah

Aku datang ke rumah, jam 16.00 WIB
Tak ku temukan ibu dan ketiga adik ku
Entah kemana adik-adik ku, tapi ibu jelas di ladang
Ku tarik nafas panjang,
Berbaring,
Berfikir,
Hari ini pengumuman snbp,
Aku lolos,
Lolos!!!
Bagaimana cara memberitahu ibu?
Kira-kira, bagaimana reaksinya, ya?
Ku tebak, ibu pun pasti bingung juga
Ya Tuhan, aku ingin sekali kuliah
Aku fikir, aku mungkin bisa mengangkat derajat keluarga ini, begitu.
Ibu datang, masih lelah, dan aku tetp memberitahunya
Betulkan, ibu diam sejenak
Lalu berbalik, seperti tak mendengar apapun
Ya Tuhan, aku marah, marah sekali melihat responnya
Aku keraskan suara ku, berteriak, AKU INGIN KULIAH
Sambil menendang ember pakaian kotor disamping ku
Ibu balas berteriak, AKU TAK PUNYA UANG,
dan membanting hasil ladang yang dibawanya
Ku keluarkan semua kata-kata paling menyakitkan
Tentang kebencian pada ibu, kemiskinan, dan semua malang pada kami
Aku benci pada ibu, ibu yang miskin, ibu yang tidak mampu menguliahkan ku
Ibu yang setiap hari selalu kumel, dan bahkan tidak tamat SD!
Aku berlari ke kamar, membanting pintu, dan menangis.
Aku tak tahu wajah ibu saat mendengar kata-kata ku tadi, yang jelas, ibu pasti remuk hatinya
Aku menangis, maaf ya bu
Kasar sekali aku, durhaka!
Aku fikir, tidak apa-apa jika tidak tahun ini
Aku akan mencoba snbt tahun depan, begitu.
Besok nya, ba'da subuh aku keluar kamar, sedikit canggung selepas pertengkaran kemarin sore
Tempe bacem, telur ceplok, dan ayam goreng ketumbar beserta lalapan tertata di meja makan
Semuanya makanan kesukaan ku,
Dan amplop putih tebal, itu uang!
Isinya uang!!!
Dengan membelakangiku sambil mengipasi nasi yang baru matang,
'Uang kuliahmu' kata ibu, bahkan aku belum tau berapa total biayanya
Ya ampun, manusia hebat ini, maaf ya bu
Tidak bisa, aku menangis lagi, memeluk nya dari belakang
Tersedu-sedu, kasar sekali aku, durhaka!!
Kini mungkin kami sudah tidak punya ladang, atau rumah ini terancam hilang
Tidak tahu, ibu mengusahakan segalanya, maaf ya bu
Dimana kiranya aku mendapat kasih seluar biasa ini, jika bukan ibu?

Posting Komentar

0 Komentar