Wizarotul Maghfiroh
Awan mendung menghitamkan langit
Menumpahkan air mata yang tak terbendung
Tapi ini bukan tentang langit
Melainkan perasaanku yang jatuh
Dengan laju menerabas angin
Menuju derita yang tak mau lagi aku kesana
Tapi, aku harus kembali
Pastinya, aku tak tau harus bagaimana
Kali ini rasanya semakin parah
Ruang isolasi menemaninya
Sedangkan aku, hanya diluar tak berguna
Menunggu waktu yang tak pasti berpihak
Kembali ditemani riuh langit
Menghimpit pojok rumah sakit
Meminta sang kuasa untuk tak mengambilnya sekarang
Sebab kehidupanku adalah kehidupannya
0 Komentar