6/recent/ticker-posts

Mahadiksi 2020, Gelar Muhasabah Diri Dalam Menyambut Tahun Baru Islam

Formasi, 01/09/2021—Divisi HDE (Human Development and Empowerment) Formasi angkatan 2020 gelar program kerja perdana, Kajian Islami dengan tema “Maknai Bulan Muharram dengan Perubahan” pada Rabu, 25/08)2021. Sempat diragukan dan beberapa kali diundur, kegiatan sukses digelar dengam jumlah peserta melebihi batas yang diperkirakan.

Kajian kali ini, diikuti oleh 168 peserta yang digelar melalui zoom meeting. Kajian Islami dendiri, bertujuan untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan keislaman mahadiksi atau mahasiswa KIP-Kuliah angkatan 2020.

Dengan adanya kajian ini, baik peserta maupun panitia diharapkan mampu mengevaluasi diri dan berubah menjadi lebih baik. Lebih dari pada itu, acara yang digelar bertepatan dengan bulan Muharram yang sering dikaitkan dengan ghirroh hijrah memberikan kesan khusus dalam acara tersebut.

Abbas Wahid Rifki selaku ketua panitia Kajian Islami Formasi angkatan 2020 mengatakan, “Dalam kondisi seperti sekarang bukan hanya imun yang harus dijaga dan ditingkatkan, namun juga iman. Oleh karena itu momentum pada bulan Muharram ini hendaknya kita manfaatkan dengan kegiatan-kegiatan yang positif” ujarnya saat memberi sambutan.

Acara bertemakan “Maknai Bulan Muharram 1443 H dengan Perubahan” ini berjalan dengan lancar dari pukul 08.35-11.28 dengan menghadirkan pemateri yang merupakan salah satu dosen di UIN Raden Mas Said Surakarta. Acara ini disambut dengan baik oleh Panji Putra Ariyanto selaku ketua umum Formasi Gentari 2021.

Faqih Annisa, M.Pd. selaku pemateri menyampaikan materinya dengan sangat lugas dan jelas. Faqih mengemukakan bahwa tidak ada dalil mengenai perayaan tahun baru, namun diperbolehkan jika digunakan untuk bermuhasabah, mengevaluasi diri, atau instropeksi diri, namun alangkah lebih baiknya jika dilakukan setiap hari menjelang tidur. “Jadi kalau mau merayakan itu tidak ada tuntunannya, tapi kalau mau bermuhasabah silakan, dilakukan juga setiap hari, setiap mau tidur, itu lebih baik,” paparnya

Faqih juga menyampaikan bahwa perubahan sekecil apapun haruslah dimulai dari diri sendiri dengan tekad dan niat yang kuat. Semua perubahan haruslah berawal dari diri sendiri, karena Allah tidak akan mengubah suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya. “Untuk menuju perubahan itu harus dimulai dari diri kita sendiri.”

Selain itu, Faqih juga membahas mengenai cara untuk mengevaluasi diri dan tips untuk istiqomah dalam berhijrah. Pemateri menutup acara kajian Islami dengan mempraktikkan terapi emosi dan pikiran yang disambut baik oleh para peserta.

Posting Komentar

0 Komentar