6/recent/ticker-posts

Sekilas Semangat Mahasiswa Bidikmisi di PARE (KAMPUNG INGGRIS) Kediri, Jawa Timur

Dengan hal ini saya mencoba menulis sebuah laporan perjalanan selama berada di Pare dan momentum terbaik dan berkesan yang saya dapat di Pare. Tanggal  9 agustus 2016, kami mahasiswa bidikmisi IAIN SURAKARTA bersiap-siap berangkat menuju Kampung Inggris, di Pare Kediri. Sebelum berangkat kami dapat beberapa pesan dari pihak rektorat salah satunya adalah untuk belajar bahasa Inggris dengan sebaik mungkin disana. Kami juga memperoleh julukan “Kafilah Bahasa”.
Pukul 08.00 setelah upacara pemberangkatan kami masuk bus dan berangkat menuju Kediri. Sebelum sampai lokasi, kami istirahat sejenak di suatu tempat di Madiun untuk Ishoma. Perjalanan kemudian di lanjutkan dan kami sampai di Kampung Inggris sekitar jam 15.30. Setelah sampai di Kampung Inggris kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju sebuah camp.
Camp menjadi tempat tinggal kami sebulan ke depan. Dari keseluruhan mahasiswa dibagi menjadi 3 lokasi camp, 1 camp laki-laki dan 2 camp perempuan. Setiap camp terdapat beberapa kamar. Dalam sebuah kamar  terdiri 3-6 orang. Setelah meletakkan barang di kamar kami melakukan placement tes untuk menentukan program yang dapat diambil.
Malam pertama di Camp, belum ada aturan-aturan yang diterapkan di Camp. Namun di kamar, saya dan lima teman lainnya sudah mulai mencoba berbicara menggunakan bahasa Inggris. Sekitar jam 11 malam, kami mulai tidur dan menyiapkan diri untuk hari pertama program di Pare.
Hari Rabu pagi, setelah subuh program di Camp sudah di mulai. Dalam pertemuan program pertama di camp ini, kami memperoleh beberapa materi seputar perkenalan. Setelah Program pagi di camp selesai, kami mempersiapkan diri untuk mengikuti program di kelas masing-masing. Saya dan beberapa teman masuk program kelas jam 7.
Sebelum jam 7 kami sudah berangkat menuju ke lokasi program, di lokasi masih sepi. Setelah saya dan teman menunggu sekitar setengah jam akhirnya mentornya datang juga. Program yang pertama saya dapat ini adalah kelas pronounce. Kami belajar mengucapkan bahasa inggris dengan baik dan benar.
Program jam pertama selesai, selanjutnya kami menuju ke lokasi lainnya yaitu di UK untuk memperoleh materi Vocabulary. Yang terakhir kami memperoleh materi Pre Speaking. Hari pertama program kelas telah selesai. Di malam hari kami memperoleh program Camp setelah shalat Isya. Program Camp malam ini membahas beberapa aturan selama di Camp. Aturan itu antara lain, pemberian denda seribu rupiah setiap kata apabila bicara selain bahasa inggris, dalam hal darurat boleh menggunakan bahasa Indonesia, setiap minggu diadakan kerja bakti di camp, bebas menggunakan bahasa selain Inggris di hari Minggu.
Program berlangsung seperti itu setiap harinya. Pada hari Senin, 15 Agustus sinar matahari terlihat cerah. Setelah buka puasa bahasa di hari Minggunya. Senin ini terdapat middle tes pada setiap program kelas. Saya berusaha mengerjakan semaksimal mungkin.
Hari selasa setelah middle test, program di lanjutkan kembali hingga final tes pada tanggal 18 Agustus. Program kelas untuk periode petama selesai. Sebelum memasuki program kelas Periode ke dua, kami memperoleh liburan selama 3 hari. Hal ini tentu tidak kami sia-siakan. Liburan program periode pertama, saya manfaatkan bersama dengan teman-teman untuk refresing dan jalan-jalan ke tempat wisata  sekeliling Kediri. Seperti ke Candi Surowono, Simpang Lima Gumul, dan Gunung Kelud. Kami menikmati liburan tersebut dengan senang.
Liburanpun berakahir, Kamis, 25 Agustus kami sudah mulai lagi program yang ke dua. Program ke dua ini ada tiga pilihan yang di ambil. Saya mengambil program Fun Reading, Gramar 1 dan Vocabulary 2. Program ke dua berlangsung seperti program pertama dalam segi konsepnya. Dalam pembelajaran di Pare ini sebenarnya banyak hal-hal yang unik. Salah satu yang unik adalah pengajar-pengajarnya rata-rata masih mahasiswa dan masih muda-muda.
Setiap periode program di lembaga Bimbel GE ini berlangsung selama 10 hari. Hari Sabtu tanggal 3 September beberapa program sudah melakukan Final Test. Program periode ke dua pun selesai. Hal ini menjadi tanda juga bahwa program belajar di kelas telah selesai.
Sebelum kembali ke Solo, pada hari Selasa, 6 Agustus 2016 kami mengadakan acara perpisahan dengan mengundang beberapa tamu dari pihak Bimbel GE, salah satunya adala pendiri GE (Global English) Pak Toto. Acara perpisahan ini dikemas secara sederhana, namun berkesan. Satu hal yang teringat dalam perpisahan ini yang dapat memicu motivasi dalam diri saya. Hal tersebut adalah sambutan dari pendiri GE yaitu Pak Toto. Beliau menceritakan pengalaman kehidupannya dan dalam membangun GE. Beliau berasal dari orang desa tepatnya dari Tulungagung. Semangatnya yang tinggi untuk merubah nasib dirinya dan keluaraganya menjadikan beliau menjadi petualang untuk sebuah perubahan kehidupannya.
Semangat dan pantang menyerah menjadi pondasi utama dalam kehidupannya dan membangun lembaga Bimbel GE tersebut. Awalnya GE hanya beberapa orang member hingga sekarang menjadi seribu lebih membernya. Beliau berpesan pada kami semua bahwa, Bersemangatlah untuk sebuah perubahan yang besar. Gunakan masa mudamu sebaik mungkin dengan semangat membara. Jadilah sebuah agen perubahan yang menjadikan diri anda dan bangsa ini semakin baik.
Terdapat pula pesan dari direktur GE Pak Agus, beliau berasal dari desa juga yaitu dari Sragen. Pesan beliau yaitu “Semangatlah dalam menuntut ilmu, Jangan minder karena dari orang desa. Banyak orang desa yang sukses juga”. Pesan tersebut secara sekilas sebenarnya sudah termuat dalam sebuah jargon lembaga tersebut yaitu, “What time is it ?” jawabannya “It’s time to change”.

Eko Nur Wibowo #PAI #2015

Posting Komentar

0 Komentar