6/recent/ticker-posts

Dua Ras(Rasiyah & Rasito)


Dua Ras(Rasiyah & Rasito)
Oleh: Ragil Pradana Sutra

Di rumah sederhana di ujung desa,
Hiduplah dua jiwa penuh asa.
Bapak Rasito, langkahnya berat tapi tegar,
Ibu Rasiyah, senyumnya hangat, meski getir tak pernah benar-benar pudar.

Mereka bukan sekadar orang tua,
Mereka adalah pelita dalam gulita,
Menanam cinta di tanah derita,
Menjemput nafkah meski tubuh kerap luka.

Bapak Rasito, dengan napas tersengal,
Tetap memanggul kayu, menambal nasib yang nyaris tinggal.
Ibu Rasiyah, meski tubuhnya ringkih dan demam tak reda,
Tetap memasak, mencuci, tersenyum tak pernah meminta jeda.

Penyakit datang tanpa salam,
Namun cahaya mereka tak pernah padam.
Bukan dengan marah mereka menantang derita,
Tapi dengan sabar dan langkah yang penuh makna.

Lima anak tumbuh dengan mata berkaca,
Mereka tahu cinta itu bernyawa, bukan hanya kata.
Doa orang tua tak pernah sia-sia,
Meski tubuh renta, hati mereka tetap berjaga.

Ada dua nama yang terpatri di langit hidupku:
Bapak Rasito dan Ibu Rasiyah.
Bukan tokoh dongeng,
Tapi pahlawan dalam kisah luka yang sunyi dan dalam.

Tubuh bapak menggigil diam-diam,
Namun tangannya tetap memegang stir angkutan dengan paksa.
Ia tahu,
Tak ada waktu untuk sakit ketika perut anak-anak lapar menunggu.

Ibu, dengan langkah tertatih dan dada yang sesak,
Tetap menjerang air, menanak kasih di dapur retak.
Menyeka peluh meski tubuhnya sendiri nyaris rebah.
Penyakit merayap dalam darahnya,
Tapi ia lebih takut jika anak-anaknya kehilangan arah.

Mereka bukan sekadar menafkahi,
Mereka menantang maut dengan cinta abadi.
Setiap tetes keringat di baju bapak,
Setiap batuk panjang ibu di dini hari,
Adalah doa tanpa suara,
Adalah luka yang mereka peluk demi kami.

Dunia mungkin tak pernah mengenal mereka,
Tapi langit tahu nama-nama itu.
Ada dua insan yang membakar tubuhnya,
Agar anak-anak mereka tak membeku dalam kelam yang bisu.

Dan saat malam mulai menjerat,
Ketika bintang tak lagi tampak,
Masih terdengar desah lembut di balik dinding bambu:
“Tak apa, Nak… asal kalian kuat,
Bapak dan Ibu akan terus bertahan.

Posting Komentar

0 Komentar