‘Pahit dan Manis’ Kenangan yang Berharga
Arum Fitri Lestari
Hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan lika-liku, diwarnai dengan berbagai momen-momen manis dan pahit. Setiap momen tersebut, tentu meninggalkan jejak di dalam hati dan pikiran serta membentuk cerita yang kita sebut kenangan.
Kenangan manis bagaikan gula yang meleleh di lidah, memberikan rasa bahagia dan sukacita. Momen-momen indah seperti tawa bersama keluarga, keberhasilan yang diraih, dan cinta yang bersemi, menjadi sumber semangat dan motivasi untuk terus melangkah maju. Kenangan manis ini mengingatkan kita pada kebaikan dan keindahan yang pernah ada dalam hidup serta membawa rasa syukur atas segala berkah yang telah diterima.
Namun, hidup tak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita dihadapkan pada momen-momen pahit yang meninggalkan luka di hati. Kegagalan, kehilangan, dan pengkhianatan adalah contoh dari kenangan pahit yang bisa membuat kita terpuruk. Namun, di balik rasa sakit dan kekecewaan, kenangan pahit ini juga menyimpan pelajaran berharga. Kita belajar untuk menjadi lebih kuat dan tangguh, serta lebih menghargai dan bersyukur dengan apa yang kita miliki. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 152.
“Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”
Kenangan pahit dan manis bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, sama-sama memiliki nilai dan makna dalam hidup kita. Justru dengan adanya perpaduan rasa ini, kita dapat belajar tentang keseimbangan dan arti hidup yang sesungguhnya. Kenangan pahit mengajarkan kita untuk bangkit dari keterpurukan dan memperkuat rasa syukur atas nikmat Allah. Sedangkan kenangan manis mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dan menikmati setiap momen dalam hidup.
Oleh karena itu, marilah kita syukuri dan hargai setiap kenangan, baik itu manis maupun pahit. Kenangan-kenangan ini adalah bagian dari cerita hidup kita, dan merupakan guru terbaik yang mengajarkan kita tentang arti hidup, cinta, dan kebahagiaan. Anggaplah kenangan pahit sebagai batu loncatan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh, dan nikmati kenangan manis sebagai penyemangat untuk terus melangkah maju.
0 Komentar