Muhammad Nouval Wahyu Perdana
Sejak jejak langkah yang kau tinggalkan
Ruang semesta kini terhiasi dengan kenangan
Tentang kalimat selamat tinggal yang tak pernah kau ucapkan
Seolah menjadi isyarat terakhir yang ku simpan pada ingatan
Dan setelah aku pahami, sepertinya kau memang tak bisa tinggal untuk lebih lama
Aku tidak pernah menduga untuk cinta yang datang tanpa adanya kata permisi
Dan aku tidak pernah menduga pula kau pergi tanpa adanya kata pamit
Aku tidak pernah memaksamu untuk tinggal lebih lama lagi
Sebab sudah ada takdir yang ditulis jauh lebih baik untukmu
Yang harus dijalankan meski dengan cara meninggalkan
Bagian termanis dari kita adalah ketika kau membawa cerita yang entah apa
Sementara aku sibuk untuk menerka-nerka apa yang kau bawa
Hujan yang tak kunjung mereda seakan memintamu untuk tinggal lebih lama
Ditempat itu aku hanya terdiam seraya berharap agar kita selalu bersama
Segala bentuk ucapan sepertinya terlalu sederhana untuk menggambarkan kita
Kata kehilangan menjadi begitu menakutkan ketika hati dan jemari kita renggang
Aku masih ingin bersamamu namun sadar bahwa bagianku telah habis ditelan waktu
Yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya, kau mengakhiri apa yang telah kita mulai
Kau melangkah meninggalkan setumpuk kenangan yang harus berakhir saat ini
Ceritanya memang sudah berakhir tapi bukankah kenangan akan tetap terukir?
Tak terasa bahwa kita telah berada diakhir cerita
Hari lusa nampaknya akan membawa kita pada jalan yang berbeda
Diakhir perjalanan ini biarkan kerelaanku menghatarkanmu untuk mengukir cerita
Dan pada akhirnya aku tidak lagi menyimpanmu pada harapan yang sama
Percayalah, takdir tuhan akan selalu menakjubkan meski artinya kita harus menuju kehilangan.
Klaten, 8 Juli 2025
0 Komentar